BULELENG, KOMPAS TV - Penyakit anjing gila atau rabies, nampaknya masih menjadi momok di Buleleng, Bali. Kasus positif rabies mengalami peningkatan yang sangat drastis, dibanding tahun kasus pada 2 tahun terakhir. Sejak awal tahun hingga bulan Mei 2022, telah mencapai 38 kasus positif rabies dimana 5 diantaranya meninggal dunia. <br /> <br />Pemerintah Kabupaten Buleleng, melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, akan mengencarkan kembali vaksinasi yang sempat terhambat selama pandemi COVID-19. <br /> <br />Warga yang memiliki anjing, diharapkan untuk bisa datang ke puskeswan yang ada di setiap kecamatan atau datang langsung ke Dinas Pertanian Buleleng, Bali. <br /> <br />Vaksinasi rabies pada anjing, idealnya dilakukan satu tahun sekali. Selain masalah kesadaran pemilik anjing tentang vaksinasi rabies, permasalahan kesadaran tidak meliarkan anjing peliharaan pun harus ditingkatkan. <br /> <br />Dari data Bidang Peternakan Dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Buleleng, sebanyak 65 persen dari populasi anjing yang ada di Buleleng, Bali, masih diliarkan oleh pemiliknya, 5 persen anjing liar tak bertuan, dan 30 persen lainnya anjing dengan pemilik yang telah sadar untuk melakukan vaksinasi rabies. <br /> <br />Untuk diketahui, jumlah populasi anjing di Buleleng saat ini mencapai 93.397 ekor, dimana 8.500 ekor diantaranyas telah divaksinasi. <br /> <br />Sementara itu, data Dinas Peternakan Kabupaten Buleleng menyebutkan, hingga 4 Mei 2022, tercatat terjadi 38 kasus positif. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2021 dengan akumulasi 39 kasus dalam setahun, dan tahun 2020 dengan angka 12 kasus. <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />#rabies #dinaspertanianbuleleng #buleleng <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/287629/rabies-di-buleleng-meningkat-65-anjing-masih-liar
